Departemen Geografi UNP Gelar The 2nd IC-GEO 2022

PADANG-Departemen Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar konferensi internasional geografi the 2nd IC-GEO 2022, di Grand Ballroom Singgalang lantai 4 Hotel UNP, Sabtu (19/11/2022). 

Ketua Panitia Pelaksana Konferensi internasional the 2nd IC-GEO 2022 Dr. Widya Prarikeslan, S. Si., M. Si di Padang mengatakan, konferensi internasional atau The 2nd IC-GEO 2022 merupakan kegiatan akademik rutin tahunan yang diadakan Departemen Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang. 

Baca juga: Lahirkan Lingkungan Bersih, Kepsek SMP 1 Mandalle Sabri Gelar Pembersihan

"The 2nd IC-GEO 2022 merupakan kegiatan akademik rutin tahunan yang diadakan Departemen Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang sebagai media untuk saling bertukar informasi, pengetahuan, gagasan, dan perkembangan ilmu terbarukan dalam bidang Geografi serta publikasi ilmiah yang dilaksanakan pada tanggal 19 November 2022, " katanya.  

Widya menambahkan, selain dari Konferensi Internasional, the 2nd IC-GEO 2022 juga menampilkan open geography lab dan lomba poster kreativitas mahasiswa dengan tema Poros Maritim, Ring of Fire, Pembangunan wilayah Desa, Energi Terbarukan serta potensi pulau tidak berpenghuni yang disponsori Badan Informasi Geospasial. 

Baca juga: UNP Sukseskan 1 Juta Vaksinasi Booster di Seluruh Indonesia

Untuk diketahui, dalam konferensi internasional yang mengusung tema "Discovering New Geography Trends" ini turut mengundang enam pembicara utama dari tiga negara berbeda. 

Pembicara yang hadir pada Konferensi ini antara lain Tatang Muttaqin, S. Sos., M. Ed., Ph.D Direktur Pendidikan Tinggi dan Iptek Bappenas. Dr. rer. nat. Sumaryono, M. Sc Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG). Nadira Nuri Auliani, S. Si sebagai Representatif PT. ESRI Indonesia. Dr. Dewi Galuh Condrokirono, M. Sc CSIRO (Via Zoom), Muhammad Iqbal Haq Siregar, S. Si Representatif GoTo Indonesia (Via Zoom). Prof. Peter Bagoly Simo Humboldt-Universität zu Berlin (Via Zoom). (***)

Baca juga: Kesejahteraan di Asia dalam Studi Kasus Pengasuhan Anak